Menurunnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap arti dan pentingnya air bagi kehidupan sangatlah jauh apa yang diharapkan.
maraknya masyarakat yang kerap kali membuang sampah ke badan sungai cipunten agung labuan membuat keberadaan sungai menjadi kotor dan terjadinya pendangkalan.
tingginya perambah hutan di hulu dengan melakukan penebangan liar pada
hutan produksi dan hutan lindung. turunnya fungsi hutan mengkibatkan
longsor dan banjir pada saat musim hujan serta kekeringan pada musim
kemarau. Badan sungai mengalami penyempitan oleh banyak bangunan liar
yang terus merangsek kebadan sungai cisanggoma dan rendahnya kesadaran
masyarakat dalam memperlakukan sungai mengakibatkan menurunnya
kebersihan air sungai dan Kualitas kesehatan pemukiman penduduk
cenderung mengalami penurunan terutama daerah sepanjang sungai yang
menjadi tempat pembuangan sampah
Isu lingkungan hidup lainnya di kecamatan labuan adalah sebagai berikut.
Selain mengotornya kualitas air sungai sampah juga mengakibatkan pendangkalan.
1. keruhnya air sungai akibat akibat lonsor
2. Banyaknya lahan kritis karena erosi pada lahan di hulu sungai
menyebabkan banjir yang pernah terjadi dalam satu tahun mengalami banjir
empat kali.
3. penangkapan ikan dengan menggunakan bahan kimia karena kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup rendah
4. pembuangan sampah sembarangan, terutama ke sungai prilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan
5. Penambangan bahan galian C yang tidak memperhatikan konservasi.
6 Adanya produsen limbah plastik dan besi di hulu yang mengakibatkan
air sungai menjadi kotor dan dikeluhkan gatal oleh masyarakat.
Kebiasan masyarakat membuang sampah kealiran sungai belum juga hilang.
Karena itu sangat diperlukan perhatian serius dari instansi terkait.
Sebab sampah–sampah tersebut bisa mendangkalkan sungai dan mencemari
lingkungan. ‘’Kebiasan buruk warga ini, akan mengakibatkan tercemarnya
air dengan berbagai kotoran.
Padahal, selama ini air sungai
selalu menjadi kebutuhan sehari–hari masyarakat kecil terutama untuk
keperluan mandi dan mencuci pakaian, ‘’Karena itu perlu menjadi
perhatian kita bersama, terutama pemerintah. Kalau tidak dicarikan
solusinya tentang pembuangan sampah ini maka pencemaran lingkungan bisa
saja terjadi dalam waktu dekat ini,
Masyarakat sebenarnya sudah
tahu bahwa timbunan sampah di sungai bisa menyebabkan banjir, terutama
pada musim hujan. Sampah yang mereka buang di sungai bukan hanya sampah
rumah tangga dalam bentuk barang kecil seperti sampah dapur. Ada juga
bangkai hewan dan pohon – pohon kecil yang dibuang ke sungai. Lihat saja
sendiri bagaimana kondisi sungai-sungai selalu tercemar oleh
sampah-sampah.
Oleh sebab itu, perhatian pemerintah sangat kita
harapkan untuk dapat mengupayakan normalisasi pengairan sungai yang
selama ini selalu menjadi keluhan dimasyarakat dan kita sebagai remaja,
sebagai anak muda penerus bangsa yang berpendidikan seharusnya dapat
memberi contoh yang benar kepada warga yang tidak peduli terhadap
lingkungan seperti mencoba membersihkan sampah yang ada di sungai, tidak
lagi membuang sampah-sampah organik maupun anorganik.
sudah menjadi kebiasan warga membuang sampah seperti itu karena tidak tersedianya tempat penampungan atau pembuangan sampah.
Puluhan aktivis lingkungan dan pecinta alam di Kecamatan Labuan yang
tergabung dalam wadah Komunitas Daun Nusantara menggelar Kampanye Anti
Membuang Sampah Ke Sungai” mereka menggelar kampanyenya cukup unik juga
karena sangat jarang dilakukan oleh komunitas manapun karena mereka
memilih waktu untuk aksi tersebut dilakukan pada pagi hari yaitu pada
pukul 05.00 wib selepas sholat subuh. Hal ini dikatakan ketua KDN Basith
Djoma atau lebih dikenal dengan sebutan Kisunda “Alasan kami memilih
waktu dini hari ini karena mereka para pembuang sampah liar melakukan
operasi buang sampahnya pada waktu pagi dini hari” Aksi ini juga akan
dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove sebagai kegiatan sulaman
dari Mangrove for Green sebagai rangkaian kegiatan terdahulu
membersihkan Sungai Cipunten Agung yang "membelah" kota Labuan, dalam
rangka memperingati rangkaian hari kebangkitan Nasional yang ke 104.
Aktivis dan pecinta alam dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi
kepemudaan ini memungut sampah-sampah yang menghambat aliran Sungai
Cipunten agung.
Sehingga dalam pada itu kami mendapatkan masyarakat yang kedapatan seorang ibu sengaja datang untuk membuang sampahnya kesungai itu justru ditengah kami sedang melakukan kampanye itu....Luar biasa ..mau gimana bangsa ini...?
Ia menjelaskan kegiatan membersihkan sungai ini
merupakan salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat agar tidak
membuang sampah di sungai dan hidup bersih.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang” Jangan buang sampah ke sungai, Semoga kegiatan seperti ini akan terus ditularkan kepada adik-adik generasi sampai akhirnya masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam dengan ikut serta menjaga melalui kegiatan TIDAK MEMBUANG SAMPAH KE SUNGAI SEBAB SUNGAI BUKAN TEMPAT SAMPAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar