Minggu, 27 Mei 2012

Kampanye Anti Buang Sampah kesungai dilakukan pada pagi dini hari seusai kami melakukan Sholat Subuh

Menurunnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap arti dan pentingnya air bagi kehidupan sangatlah jauh apa yang diharapkan.

maraknya masyarakat yang kerap kali membuang sampah ke badan sungai cipunten agung labuan membuat keberadaan sungai menjadi kotor dan terjadinya pendangkalan.

tingginya perambah hutan di hulu dengan melakukan penebangan liar pada hutan produksi dan hutan lindung. turunnya fungsi hutan mengkibatkan longsor dan banjir pada saat musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Badan sungai mengalami penyempitan oleh banyak bangunan liar yang terus merangsek kebadan sungai cisanggoma dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memperlakukan sungai mengakibatkan menurunnya kebersihan air sungai dan Kualitas kesehatan pemukiman penduduk cenderung mengalami penurunan terutama daerah sepanjang sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah
Isu lingkungan hidup lainnya di kecamatan labuan adalah sebagai berikut.
Selain mengotornya kualitas air sungai sampah juga mengakibatkan pendangkalan.

1. keruhnya air sungai akibat akibat lonsor

2. Banyaknya lahan kritis karena erosi pada lahan di hulu sungai menyebabkan banjir yang pernah terjadi dalam satu tahun mengalami banjir empat kali.

3. penangkapan ikan dengan menggunakan bahan kimia karena kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup rendah

4. pembuangan sampah sembarangan, terutama ke sungai prilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap kelestarian lingkungan

5. Penambangan bahan galian C yang tidak memperhatikan konservasi.

6 Adanya produsen limbah plastik dan besi di hulu yang mengakibatkan air sungai menjadi kotor dan dikeluhkan gatal oleh masyarakat.

Kebiasan masyarakat membuang sampah kealiran sungai belum juga hilang. Karena itu sangat diperlukan perhatian serius dari instansi terkait. Sebab sampah–sampah tersebut bisa mendangkalkan sungai dan mencemari lingkungan. ‘’Kebiasan buruk warga ini, akan mengakibatkan tercemarnya air dengan berbagai kotoran.

Padahal, selama ini air sungai selalu menjadi kebutuhan sehari–hari masyarakat kecil terutama untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian, ‘’Karena itu perlu menjadi perhatian kita bersama, terutama pemerintah. Kalau tidak dicarikan solusinya tentang pembuangan sampah ini maka pencemaran lingkungan bisa saja terjadi dalam waktu dekat ini,
Masyarakat sebenarnya sudah tahu bahwa timbunan sampah di sungai bisa menyebabkan banjir, terutama pada musim hujan. Sampah yang mereka buang di sungai bukan hanya sampah rumah tangga dalam bentuk barang kecil seperti sampah dapur. Ada juga bangkai hewan dan pohon – pohon kecil yang dibuang ke sungai. Lihat saja sendiri bagaimana kondisi sungai-sungai selalu tercemar oleh sampah-sampah.

Oleh sebab itu, perhatian pemerintah sangat kita harapkan untuk dapat mengupayakan normalisasi pengairan sungai yang selama ini selalu menjadi keluhan dimasyarakat dan kita sebagai remaja, sebagai anak muda penerus bangsa yang berpendidikan seharusnya dapat memberi contoh yang benar kepada warga yang tidak peduli terhadap lingkungan seperti mencoba membersihkan sampah yang ada di sungai, tidak lagi membuang sampah-sampah organik maupun anorganik.

sudah menjadi kebiasan warga membuang sampah seperti itu karena tidak tersedianya tempat penampungan atau pembuangan sampah.

Puluhan aktivis lingkungan dan pecinta alam di Kecamatan Labuan yang tergabung dalam wadah Komunitas Daun Nusantara menggelar Kampanye Anti Membuang Sampah Ke Sungai” mereka menggelar kampanyenya cukup unik juga karena sangat jarang dilakukan oleh komunitas manapun karena mereka memilih waktu untuk aksi tersebut dilakukan pada pagi hari yaitu pada pukul 05.00 wib selepas sholat subuh. Hal ini dikatakan ketua KDN Basith Djoma atau lebih dikenal dengan sebutan Kisunda “Alasan kami memilih waktu dini hari ini karena mereka para pembuang sampah liar melakukan operasi buang sampahnya pada waktu pagi dini hari” Aksi ini juga akan dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove sebagai kegiatan sulaman dari Mangrove for Green sebagai rangkaian kegiatan terdahulu membersihkan Sungai Cipunten Agung yang "membelah" kota Labuan, dalam rangka memperingati rangkaian hari kebangkitan Nasional yang ke 104.
Aktivis dan pecinta alam dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan ini memungut sampah-sampah yang menghambat aliran Sungai Cipunten agung.


Sehingga dalam pada itu kami mendapatkan masyarakat yang kedapatan seorang ibu sengaja datang untuk membuang sampahnya kesungai itu justru ditengah kami sedang melakukan  kampanye itu....Luar biasa ..mau gimana bangsa ini...?

Ia menjelaskan kegiatan membersihkan sungai ini merupakan salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai dan hidup bersih.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang” Jangan buang sampah ke sungai, Semoga kegiatan seperti ini akan terus ditularkan kepada adik-adik generasi sampai akhirnya masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam dengan ikut serta menjaga melalui kegiatan TIDAK MEMBUANG SAMPAH KE SUNGAI SEBAB SUNGAI BUKAN TEMPAT SAMPAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar